Rembulan Di Atas Kepala Sang Penyair

Rembulan melirik Sang Penyair
yang berjalan sendiri
Ia tak peduli
pilu hatinya siapa tahu
Setiap insan punya luka sendiri
Sang Penyair menulis puisi
untuk kekasih

Menanggung rindu lebih berat
ketimbang memeras keringat
Sementara jarak lebih menakutkan
ketimbang belantara di malam hari
Pada secarik kertas ia tuliskan
“Di pelukanmu
bara menjelma embun pagi”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow

Get every new post on this blog delivered to your Inbox.

Join other followers: