Telur Ayam

PENCERAMAH kondang (Alm) KH. Zainuddin MZ pernah berkata: “Sekalipun keluar dari buntut ayam, kalo itu telur, ambil!”.

Maksud dari pernyataan beliau adalah kita semestinya melihat apa yang orang sampaikan, bukan melihat siapa yang bicara. Tidak peduli meski orang tersebut adalah orang biasa-biasa saja, latar belakang pendidikannya lebih rendah dari kita, usianya lebih muda dari kita atau berasal dari keluarga miskin atau juga karena ia seorang kuli bangunan, namun bila ia menyampaikan suatu kebaikan/nasihat maka sudah sepatutnya kita mendengarkannya dengan baik. Sebaliknya, jika ada seorang dengan tampilan rapi, namun jika apa yang disampaikan hanyalah kebohongan, sesuatu yang bertentangan dengan kaidah Islam, memecah belah kesatuan umat, maka segera tinggalkan. 

Kita terbiasa menilai semua hal dari wujudnya saja, fisiknya bagus, ambil. Sesuatu yang nampak buruk wujudnya ditinggalkan. Kebiasaan ini haruslah kita ubah. Padahal tidak ada jaminan jika isi dalamnya baik seperti yang kita duga. Ya, memang bungkus itu penting, tapi isi di dalamnya jauh lebih penting. Jangan menilai isi buku dari sampulnya, begitu yang sering orang bilang. Orang- orang yang suka menilai sesuatu hanya dari luarnya saja tidak akan pernah tahu bahwa berlian bisa saja dibungkus dengan koran, sementara kotoran sapi bisa dibungkus dengan peti emas.

Sikap merasa lebih baik dari orang lain adalah sikap yang sombong. Bukankah Iblis diusir dari surga saat Allah SWT menyuruhnya sujud kepada Nabi Adam AS? Lalu Iblis menolaknya. Iblis merasa dirinya lebih baik dari Nabi Adam AS karena diciptakan dari api, sementara Nabi Adam diciptakan dari tanah.

Dan pada akhirnya, Allah SWT hanyalah melihat ketakwaan kita masing-masing. Allah SWT tidak melihat rupa, apalagi jabatan dan harta yang dimiliki.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow

Get every new post on this blog delivered to your Inbox.

Join other followers: