MENURUT Kamus Besar Bahasa Indonesia, lembur (n) adalah pekerjaan dinas yang dikerjakan diluar jam (waktu) dinas. Tentu saja tugas lembur ini mendapat upah tambahan diluar upah yang biasa diterima per bulannya. Pada instansi pemerintahan kita sering menyaksikan beberapa karyawan yang masih saja berkutat dengan pekerjaan hingga larut malam, sendirian di ruang kerja, lembur. Namun disini saya tidak akan membahas cara lembur yang baik atau tips untuk mendapat upah tambahan diluar jam kerja.
Pernahkah Anda melihat seorang karyawan yang masih saja berada di kantor padahal saat itu semua karyawan sudah pulang? Atau saat semua orang libur bekerja, ia masih datang ke kantor untuk bekerja. Sebenarnya, tidak semua orang yang masih bekerja pada saat jam kantor telah usai disebut pekerja keras. Dan tidak semua orang yang bekerja saat hari libur disebut karyawan yang baik. Berikut akan saya bahas 6 alasan pulang kerja tepat waktu.
1. Bekerja adalah proses yang tidak ada habisnya
Bekerja adalah suatu perbuatan yang harus terus-menerus dilakukan, hari ini kita mengerjakan proyek A, setelah selesai proyek A, dilanjutkan lagi dengan proyek B, C, D dan seterusnya. Begitulah, pekerjaan tidak ada habisnya. Meskipun kita telah bekerja semaksimal mungkin, entah besok atau lusa akan ada banyak pekerjaan yang menanti untuk dikerjakan lagi. Pekerjaan yang kita lakukan tidak akan pernah selesai.
2. Bekerja adalah hal penting, untuk keluarga
Untuk siapa kita bekerja? Untuk siapa upah yang kita terima? Jika Anda menyadari bahwa kita bekerja untuk keluarga maka keluarga berhak atas kehadiran kita. Menghabiskan banyak waktu untuk bekerja memang penting, namun ada yang lebih penting yakni membagi waktu bersama keluarga. Luangkan waktu untuk berkumpul bersama di rumah saat libur kerja dan itu sudah lebih dari cukup. Lagipula, seberapa besar upah yang Anda peroleh sehingga Anda lupa pada keluarga?
3. Hidup bukan hanya untuk bekerja
Sebagai makhluk sosial manusia tidak pernah lepas dari orang lain. Akankah kita hanya menghabiskan hidup yang singkat ini dalam ruang kerja? menerima upah dan mengejar promosi? Sungguh betapa malangnya nasib kita jika mempunyai pikiran seperti itu. Hidup ini amat berarti, kita bisa memiliki banyak hobi, bertualang ke tempat yang belum pernah dikunjungi, bersosialisasi dengan banyak warga. Tentu saja kita bisa ijin kerja/cuti untuk santai sejenak, berkumpul dengan keluarga dan teman. Hal itu lebih berharga dibandingkan dengan menghabiskan waktu hanya untuk bekerja.
4. Siapa yang peduli saat kau terjatuh?
Jika Anda pernah terjatuh- bangun dalam menggapai impian selama ini, maka renungkan sejenak. Apakah Boss Anda dan pimpinan lainnya akan mengulurkan tangan, memberi pertolongan kepada Anda? Tidak, bukan? Keluarga adalah orang pertama yang selalu menemani Anda dalam kondisi apapun, begitupun dengan sahabat/teman. Maka, sayangilah mereka, beri cukup waktu untuk berkumpul bersama.
5. Mereka bukanlah pekerja keras
Seperti yang saya tulis sebelumnya, tidak semua orang yang masih bekerja pada saat jam kantor telah usai disebut pekerja keras. Kenapa? Sebagian dari mereka tidak punya cukup kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sehingga mereka harus bekerja lebih lama. Sehingga terlihat seolah pekerja keras yang tetap bekerja meski jam kantor telah usai. Managemen waktu yang buruk menunjukkan secara tidak langsung bahwa mereka bukanlah orang yang cekatan dalam bekerja.
6. Manusia bukan mesin
Kita adalah manusia, kita hidup, bernafas, bersosialisasi, bergerak, memiliki banyak hobi, bertetangga. Jadi, jangan samakan diri kita sebagai mesin/robot yang bekerja terus menerus tanpa istirahat. Hiduplah dengan cara yang hidup.
Nah, jika setelah membaca tulisan ini membuat Anda menyadari bahwa ada banyak hal yang lebih berharga daripada hanya menghabiskan waktu untuk bekerja, belum terlambat. Akhir pekan ini atau ketika libur kerja nanti, pulanglah ke rumah, nyalakan kehangatan di tengah keluarga, sahabat/teman dengan begitu hidupmu begitu bermakna. :)