Bayang-bayang

: Kepada Marita Indriyani

 
Kita mengenang masa lalu seperti
menyusun pecahan kaca
Yang tak pernah jadi sempurna
Retak seribu
Ada yang hilang, ada yang terselip
ada juga yang menancap di jarimu
menoreh luka
 
Darah mengalir senada tangis
yang lindap di matamu
Menjelma potongan kegelisahan
yang kau simpan di bawah bantal
Malam-malammu penuh tanya
perihal jarak, waktu dan sebuah nama
 
Aku dan kau
hidup dalam bayang-bayang
rindu masa lalu
 
Barangkali kita mesti menyimpan kegelisahan itu
Lalu menanamkannya pada ladang subur nan gembur
Membasahinya dengan tetes demi tetes kesabaran
Dan suatu hari nanti, kita menuainya
saat gerimis menjadi hujan
Atau gelap menjemput terang

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow

Get every new post on this blog delivered to your Inbox.

Join other followers: