Belajar Dari Kura-Kura

PADA tahun 90-an, saya akrab dengan empat jagoan kreatif penumpas kejahatan yang masing-masing mengenakan warna topeng berbeda. Acara ini selalu saya nantikan ketika hari libur tiba. Nama mereka diambil dari para jenius, seniman, dan ilmuwan abad pertengahan: Leonardo, Michaelangelo, Donatello, dan Raphael. Mereka adalah Kura-Kura Ninja.Hewan yang berjalan lambat, produktif, dan cerdas ini menjadi lambang kebijakan dan kebajikan di berbagai kebudayaan, Cina misalnya. Usia mereka bisa mencapai 150 tahun, lebih dua kali lipat dibanding angka harapan hidup rata-rata orang Indonesia.

Di Indonesia saat ini, orang-orang berlomba dalam kecepatan. Mulai dari pembangunan infrastruktur, teknologi 4Gyang kini diklaim bisa mengirim data dengan sangat cepat, dan semua halmemiliki batas waktu yang dibuat agar setiap kegiatan bisa diselesaikan secepat mungkin. Tengoklah di hari senin pagi contohnya, betapa arus lalu lintas dipadati oleh kendaraan yang melaju dengan cepat, semuanya berlomba dalam kecepatanagar bisa tiba di kantor tepat waktu. Dengan alasan kecepatan ini pulalah, membuat sebagian orang melakukan pelanggaran lalu lintas berjamaah.Untuk menghindari kemacetan, agar tidak terlambat tiba di tempat kerja, katanya. Trotoar yang disediakan untuk pejalan kaki kini telah menjadi jalur alternatif bagi pengendara motor. Keselamatan pejalan kaki kini tak lagi diperhatikan. Bahkan jembatan penyeberangan yang sudah jelas diperuntukkan bagi pejalan kaki pun direbut oleh pengendara motor.

Saat saya mengendarai motor beberapa waktu lalu, jalur yang benar mengharuskan saya untuk mengambil jalur memutar. Saya pun mematuhi aturan tersebut dan dengan kecepatan stabil saya memacu motor. Ketika hampir tiba di ujung jalur, tiba-tiba sebuah sepeda motor melintas di jalur yang sama dan berlawanan arah, membuat saya dan pengendara tersebut sedikit kaget dan menghentikan kendaraan sejenak. Lalu, pengendara tersebut bermuka masam sambil berkata: “Salah jalur kau itu!!” kemudian pergi dengan sedikit ocehan tak karuan.

Entahlah, di tengah para penyembah kecepatan yang gemar melontarkan pernyataan tanpa pertanyaan dan rentan diserang amnesia saat ini, sepertinya kita harus belajar dari kura-kura. Berpikir sebelum berbicara. Tidak buru-buru dalam melontarkan pernyataan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow

Get every new post on this blog delivered to your Inbox.

Join other followers: