Bukan Mendung Tapi Kabut Asap

AKHIRNYA yang saya tunggu datang juga, setelah hampir satu bulan dilanda kekeringan sore ini hujan lebat. Hujan turun kali ini menghapus kabut asap yang beberapa hari terakhir sempat mengganggu aktifitas masyarakat. Para Koki Listrik yang nyata- nyata tinggal di hutan, jauh dari kota juga terkena imbas kabut asap ini.

Kabut asap yang terjadi karena lahan gambut yang terbakar, dicampur dengan pembakaran liar hutan berdampak buruk bagi warga sekitar. Asap yang dihembus oleh angin kencang bulan September menyebar kemana- mana. Sejak kabut asap melanda saya sudah mengurangi aktifitas diluar, seperti jogging ataupun bermain bola di lapangan. Kabut asap sangat mengganggu. Saya dan rekan yang lain menggunakan masker saat berada di luar, meski tak seburuk yang terjadi di kota Palembang namun tetap saja kabut asap ini membuat kami khawatir terhadap kesehatan. Mudah- mudahan kabut asap ini cepat berlalu dan musim hujan segera datang.

Hujan deras tadi sore pun tak menyisakan udara segar seperti biasanya. Aroma hujan bercampur dengan aroma asap yang tertangkap di udara, menyatu bersama air. Bagaimanapun juga, hujan selalu membuat mood saya lebih baik, menyaksikan tetes- tetes yang jatuh membuat saya senang. Bagaimana denganmu?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow

Get every new post on this blog delivered to your Inbox.

Join other followers: