Hakikat Berdoa

DALAM banyak kasus, doa-doa itu tidak mengubah situasi secara langsung. Misalnya, kita berdoa: Ya Allah, semoga aku diterima di kampus yang aku cita-citakan. Atau Ya Allah, berikanlah aku mobil mewah.

Lantas seketika kabul? Muncul mobilnya di hadapan kita. Tidak. Dunia bisa kacau balau jika begitu mekanisme doa.

Tapi doa, mengubah kitanya. Kitalah yang berubah atas doa tersebut. Mulai tekun belajar, mulai giat berlatih soal, mulai bekerja keras, maka dengan serta-merta, mekanisme doa tersebut akan berjalan menakjubkan. Hingga kalaupun kita akhirnya tidak diterima di kampus tersebut, tidak punya mobil mewah, kita tetap bahagia: karena doa berhasil mengubah kita.

Barangsiapa paham hal sederhana ini, maka dia akan berhenti berdoa di dunia maya, mulai dari doa minta mobil, rumah keren, dsbgnya; orang yang paham akan memilih berdoa di waktu2 terbaik sesuai adab dan tuntunan–dan tidak akan menulis doa sesat seperti “ya Allah, jadikan dia pacarku”.

*disalin dari catatan Tere Liye

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow

Get every new post on this blog delivered to your Inbox.

Join other followers: