Sebentar lagi kita akan merayakan 70 tahun Indonesia merdeka, mari kita tengok beberapa hal menarik di negeri kita. Tenang, tulisan ini bukan pidato serius, tulisan ini hanya untuk melihat hal2 yang mungkin menarik–yang kita abaikan:
1. Jumlah sepeda motor di Indonesia adalah 86 juta motor.
Banyak sekali. Mungkin Indonesia salah-satu negeri dengan pengguna sepeda motor paling banyak. Nah, meski kita punya motor 86 juta, belum ada satupun pengendara motor Indonesia yang berlaga di MotoGP. Semoga besok lusa, ada satu biker kite yang bisa lebih jago dibanding Rossi, Marquez, dkk. Pun, dari 86 juta motor itu, nyaris semuanya merk luar negeri.
2. Jumlah buruh migran Indonesia adalah kurang lebih 6,5 juta orang.
Ada banyak penduduk Indonesia yang bekerja di luar negeri, 6,5 juta tersebardi 178 negara, dengan Malaysia paling banyak (hampir 2juta). Berapa jumlah uang yang buruh migran kirimkan ke negeri kita? Tahun 2014, data BI mencatat lebih dari 8,3 milyar dollar, dengan kurs hari ini, itu setara 107 trilyun rupiah. Dahsyat sekali memang. Bayangkan jika 6,5 juta ini mendadak pulang, dan minta pekerjaan ke pemerintah, dijamin mencret pemerintah. Maka, sejatinya, mendesak sekali perlindungan bagi buruh migran Indonesia di LN. Bila perlu, mungkin saja, kita perlu satu kementerian khusus: Menteri Buruh Migran. Bertahun-tahun Indonesia merdeka, buruh migran ini tidak pernah didukung serius, padahal boleh jadi, ini bisa jadi “senjata andalan Indonesia” di masa depan. Hong Kong misalnya, ada kurang lebih 150 ribu buruh migran kita di sana. Nah, bagaimana membuat ekonomi Hong Kong guncang? Pulang saja semua buruh migran kita, penduduk Hong Kong akan kelabakan, cucian numpuk, piring2 kotor tak terbilang, anak2 tak terurus, tidak ada lagi yang bantu2 di rumah. Saya bergurau? Tidak. Saya sedang serius ini.
3. Buta aksara Indonesia tinggal 6%
Saat merdeka, Indonesia itu 90% buta aksara. Alias, 9 dari 10 penduduknya, tidak bisa baca. Hari ini, tinggal 6% saja. Ini salah-satu capaian penting 70 tahun Indonesia merdeka. Masih tinggi jika dibandingkan negara2 maju, tapi jangan lupa, penduduk kita itu buanyak, dan negara kita itu luaaaas, jadi tentu tidak mudah mengatasinya. Nah, ada hal yang masih memprihatinkan, data Kementerian Agama, 54% penduduk muslim di Indonesia buta huruf Al Qur’an. Artinya, 1 di antara 2 dari penduduk muslim Indonesia, tidak bisa membaca Al Qur’an. Blas, tidak mengenal huruf alif, ba dstnya.
4. Pengguna internet Indonesia 88 juta.
Bayangkan, jika internet sudah ada saat Soekarno Hatta masih hidup. Saat mereka pidato, jutaan orang akan meng-share screenshoot lautan api, berbagi quote, bahkan mungkin Bung Karno bisa update status: “Rengasdengklok, bicara dengan Kawan Hatta, Kawan Syahrir, dll, tentang kemerdekaan”, lantas kita semua akan segera like dan share. Pun Ibu Fatmawati update instagram: “Bendera sedang dijahit”.
Tidak terbayangkan, 70 tahun Indonesia merdeka, pengguna internet negeri kita luar biasa banyak. Anak muda Indonesia, menguasai daftarnya. Pun trending topics, jangan ditanya, “akuchayangkhamubhanget” bahkan bisa menaklukkan cuitan Obama, atau tweet artis pesohor hollywood di tangga trending topics dunia. Lagi2 saya serius. Ini bisa menjadi amunisi bangsa kita di masa depan, jika diurus dengan optimal, positif dan bermanfaat.
5. Kebebasan pers top markotop
Salah-satu blessing 70 tahun Indonesia merdeka adalah kebebasan pers. Kebebasan bicara. Negeri kita tiada tanding. Dulu, tahun 1940, situ iseng menulis “Belanda sialan”, dijamin masuk kandang. Jangankan 1940, rezim orde baru saja tidak bisa. Sejak Indonesia belum merdeka, tercatat buanyak sekali media massa yang dibredel. Nah, hari ini, kita bisa bebas bicara. Pers bebas meliput. Kita patut berterima-kasih kepada pemimpin2 yang terus melestarikan kebebasan pers sejak jaman reformasi. SBY misalnya, meski pernah dibilang kayak kerbau (lambat), beliau tidak mengamuk. Coba jika kita masih hidup di jaman Orba, bisa hilang ditelan angin pelakunya. Semoga situasi ini tetap terjamin. Kita memang perlu mendidik masyarakat agar lebih dewasa, karena kebebasan tentu ada batasnya, tidak bisa semau-maunya, besok lusa, semoga negeri kita semakin matang.
Masih ada banyak sekali catatan menarik, tapi sisanya biar menjadi PR kalian. Ada kolom komen di postingan ini, mungkin kalian bisa menambahkan fakta2, angka2 menarik tersebut.
*Tere Liye
**Tulisan ini saya salin dari halaman Facebook resmi milik Tere Liye yang tinggal di sini.