Jendela dan Refleksi Sebuah Perasaan

DI belahan bumi manapun, jendela tetaplah sama. Namun orang- orang yang memandang ke luar jendela memiliki penglihatan yang berbeda, tergantung dari suasana hati masing- masing. Jendela tak sekadar bagian arsitektur yang berfungsi sebagai masuk-keluarnya cahaya dan udara, juga bukan sekadar bagian interior dan eksterior sebuah rumah. Jendela adalah sebuah media untuk melihat dunia lebih luas. Dari sana orang- orang mampu menghadirkan banyak imajinasi, hal- hal yang ingin sekali dilihat, tergambar jelas dari luar jendela. Itulah mengapa sebagian orang (termasuk saya) suka sekali berada duduk di samping jendela saat bepergian naik pesawat atau bus. Sebab adalah hal yang menarik untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda.

Jendela adalah mata yang mampu melihat keluar dan ke dalam sekaligus. Pada saat bersamaan ketika kita menatap cakrawala lewat jendela, kita melihat jauh ke dalam diri kita.

Misalnya: saat jatuh cinta, maka ketika menatap ke luar jendela akan ada banyak bayang- bayang seseorang yang kita cintai. Begitu juga ketika sedang rindu, aduh, teringat selalu tentang si-dia. Meskipun langit diluar sana sedang cerah, namun bagi mereka yang sedang patah hati, yang terlihat hanyalah awan mendung yang sebentar lagi hendak hujan badai.

Disamping itu, jendela kerap menjadi inspirasi bagi Penulis, biasanya Penulis akan melemparkan pandangannya keluar jendela ketika sedang berhenti mengetik/menulis. Jika jendela kerap disebut sebagai jendela hati maka ada yang tahu dimana letak pintu hati?

Baiklah saya tutup catatan kecil yang saya tulis saat memandang keluar jendela ini dengan memberikan sebuah rahasia kecil bahwa ada begitu banyak petualangan yang seru menanti diluar jendela kamar kita. Pergilah! Dan lihatlah dunia yang sebenarnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow

Get every new post on this blog delivered to your Inbox.

Join other followers: