DI dunia kerja, seragam kerja adalah hal yang paling penting. Dibuat dan disesuaikan dengan kondisi kerja yang ada. Seragam kerja dibuat dari bahan berkualitas yang didesain sedemikian rupa untuk mencerminkan jenis pekerjaan. Ada banyak jenis seragam kerja. Seragam kerja Pegawai kantoran dan Guru tentu berbeda dengan seragam kerja yang dipakai oleh Tentara. Begitu juga seragam Pemadam Kebakaran tidaklah sama dengan mereka yang bekerja di Tambang. Nah kali ini, saya akan membicarakan tentang warna seragam kerja yang saya pakai.
Sejak pertama kali menerima seragam kerja, saya bingung. Kenapa berwarna putih? Bukankah seragam kerja warna putih terlalu riskan? Mudah sekali nampak kotor apabila tak berhati- hati menjaga dari kotoran, apalagi pada bagian pekerjaan tertentu seperti di Pengendalian Batubara sangat mudah untuk kotor karena sering terkena debu dan limbah cair. Jadi, kenapa seragam kerja berwarna putih?
Sebetulnya tidak ada alasan jelas kenapa seragam kerja kami berwarna putih. Namun jika kita menilai dari segi filosofis. Maka setidaknya ada dua hal yang membuat kami mengenakan seragam kerja berwarna putih.
1. Bersih
Ini artian paling umum. Semua orang sudah tahu bahwa putih adalah bersih/suci/murni. Sebelum dari hati setidaknya dimulai dari warna seragam. Kebersihan sebagian dari iman, bukan?
2. Sebagai Alat Ukur
Memang benar jika dengan seragam putih saat bekerja di tempat yang kotor akan lebih mudah kotor. Logika tersebut benar. Sama seperti mengenakan seragam putih di tempat yang tidak kotor, hasilnya tentu tidak kotor. Namun apabila ada karyawan yang seragamnya kotor saat bekerja di tempat yang tidak kotor. Maka ada yang tidak beres pada pekerjaannya. Bisa juga sebagai alat pengukur kehati- hatian. Saat karyawan bekerja di tempat kotor dan mendapati seragam putihnya masih maka ia termasuk karyawan yang berhati- hati dalam bekerja. Setidaknya ia sangat menjaga kebersihan seragam dalam bekerja.
Kurang lebih begitulah.