SAYA lupa kapan tepatnya menyukai puisi. Hingga suatu hari saya memberanikan diri untuk menuliskannya di catatan harian, diary, hingga yang saya bagikan di blog.
Kali ini, lima sajak yang saya tulis (sajak- sajak tersebut sudah pernah ditulis pada postingan sebelumnya) itu lalu saya rekam bersama iringan musik, yang biasa kita sebut dengan ‘musikalisasi puisi’. Kelima sajak yang saya bacakan tersebut adalah: “Bayang-bayang”, “Segelas Kopi Buatanmu”, “Ruang Kerja di Hatiku”, “Kaulah Sajak Itu” dan “Perjumpaan”.
Untuk mendengarkan kelima sajak yang saya bacakan tersebut, kalian bisa mendengarkannya di sini. Selamat mendengarkan, selamat menikmati.