SAYA bukanlah tipe orang yang suka menulis seperti di film- film, pergi ke sebuah taman, duduk disana dengan secangkir kopi, secarik kertas dan pena, lalu kemudian mulai menulis. Juga bukan tipe orang yang selalu menulis di depan komputer dan sengaja menyediakan waktu luang seharian untuk menulis. Kadang meski hal itu pernah saya lakukan, hanya mendapatkan sebuah layar yang masih kosong, malahan yang lebih parah, saya urung menulis dan asyik browsing sana- sini.
Menulis dengan dead-line juga pernah saya ikuti, sebagian ada yang berhasil, kerap gagal. Dan tulisan saya tidak menghasilkan tulisan yang bagus ketika saya iringi dengan sikap buru- buru. Menulis di waktu sempit sering menghasilkan tulisan yang berbobot, namun cara ini tidak begitu efektif. Karena saya tidak suka menulis seolah dikejar waktu.
Sejauh ini, saya menulis hanya ketika ada niat menulis dan ketika ada hal yang ‘harus’ saya tulis. Jadi, saya tidak punya tips apapun dalam menulis. Inspirasi untuk menulis kadang datang dari tempat yang ‘tidak biasa’, seperti saat BAB di toilet di pagi hari, ketika membersihkan kamar atau ketika dalam perjalanan pulang ke rumah: di bus, motor dan sebagainya.
Menulis bisa disebut aktifitas yang gampang- gampang susah. Namun ketika menulis menjadi hal yang menyenangkan, menulis itu tidaklah sulit. Apalagi jika kita adalah tipe orang yang suka membaca. Kita sudah punya satu modal yang cukup untuk mulai menulis.