Menunggumu adalah menghitung tetes- tetes
hujan di bulan Desember
yang menjelma rintih gerimis
bahkan badai
Mencintaimu bagiku
adalah saling berkirim kabar dan berita
yang tetap saja kurang
meski ditulis dengan ribuan kata
dan udara
barangkali bosan
mendengar kalimat tanyaku
“Apa kabar kau disana?”
Mestinya sebelum perpisahan itu
kau tersenyum lebih lama lagi
sambil melambaikan tangan
agar ada tersisa
selamat tinggal antara kita
Aku menjadi karib
bagi kotaku
aku hanya menunggu
hingga senja lepas waktu