AGUSTUS ADALAH BULAN KEMERDEKAAN, tanggal 17 agustus adalah tanggal bersejarah bagi negeri ini. Enam puluh delapan tahun yang lalu semua pahlawan-pahlawan bangsa sudah mengorbankan segenap jiwa dan raga untuk memperjuangkan sebuah keinginan yang tulus, mengibarkan Sang Merah Putih di tanah ibu pertiwi. Enam puluh delapan tahun berlalu, luka-luka itu, darah, air mata semua telah tertinggal jauh. Kita semua adalah generasi yang paling beruntung, sebab dilahirkan di era teknologi yang berkembang, merasakan nikmatnya kemudahan transportasi dan komunikasi. Saya pikir, tak semestinya kita mengotori semua perjuangan yang diberikan oleh pahlawan bangsa dengan bermalas-malasan.
Menyambut hari kemerdekaan seperti ini hampir semua warga di seluruh Tanah Air mengadakan sebuah perlombaan tradisional. Yang kita sudah mengenalnya dengan baik, seperti: panjat pinang, makan kerupuk, tarik tali tambang, balap karung, lomba kelereng dan sebagainya. Saya ingin menyaksikan perlombaan sederhana itu sekali lagi tapi hari ini, saya dan beberapa teman kerja masih harus berada di ruang kendali, menjaga pengukus raksasa tetap mengepul.
Bila saja perlombaan tradisional itu dilakukan di Pembangkit Listrik, mungkin semua akan terlihat lebih ekstrim. Disini, panjat pinang akan diganti dengan Panjat Chimney. Tak bisa dibayangkan betapa lelahnya mereka ketika harus memanjat Chimney setinggi 150 m yang dilumuri oleh oli.. hahaa..
Lomba tarik tali tambang akan diganti dengan ‘lomba tarik belt conveyor’, saya yakin operator yang bekerja di unit Penanganan Batubara yang akan menjadi juara :D
Ini, hanya sekedar imajinasi liar saya yang sudah terlalu ingin cepat pulang ke rumah. Saya masih harus menunggu beberapa jam lagi hingga waktu pulang bekerja tiba. Dan yang paling penting dari sebuah perayaan nasional seperti ini dalah menjawab pertanyaan:
“Apa yang sudah kau berikan pada Ibu Pertiwi?”