PAGI ITU, awan-awan tipis menutupi sinar matahari. Tidak secerah biasanya, namun tidak pula mendung. Suara sirine ambulans menggema di sepanjang jalan. Tampak satu -dua petugas mengatur lalu lintas. Di dalam mobil ambulans, sepasang mataku hanya menatap keluar jendela. Menatap gedung bangunan, rumah-rumah dan jalanan nampak sepi. Di sepanjang jalan aku tak banyak bicara. Segala rasa bercampur dalam dada. Pikiranku saat ini hanya satu, mengantar jenazah bapak ke peristirahatan terakhirnya.Continue reading →