Sajak Dua Buah Gigi Geraham

“Rasa sakit itu hanya sementara”, begitu kata Ibuku

Maka atas nama kesabaran

Hari ini, kuberanikan diri untuk pergi ke Dokter Gigi

Gigi-gigiku berteriak panik sebab kali ini gilirannya berduka

Pada rahang ini tersimpan banyak ngilu dan nyeri yang menahun

Aku benar-benar geram,

tak kenal kasihan pada dua buah gigi yang berlubang

Sudah cukup! Tak akan ada lagi senandung syahdu yang keluar

dari lubang- lubang itu

 

“Aw!” aku menahan sakit

Ketika alat itu mencabut gigi-gigiku

Aku memilih diam dan menikmati rasa sakit yang kata Ibu hanya sementara

Geraham-geraham itu mengaduh, meminta belas kasihan

Aku tak peduli! Sungguh aku bahagia sekali ketika ia terlepas dari gusiku

Maka, tamatlah sudah kisah dua geraham yang berlubang itu

 

Kini, gigiku tinggal tiga puluh buah

lima belas buah di atas, lima belas buah di bawah

yang akan kujaga selalu setiap masa

Tak ada lagi rasa nyeri, tak ada lagi rasa ngilu

dan memang benar apa kata Ibuku

“Rasa sakit itu hanya sementara”

Kali ini, aku tersenyum lega.

 

***Dua tahun sudah, dua buah gigi geraham itu dicabut. Sejak saat itu saya senang sekali sebab tak pernah merasakan lagi sakit gigi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow

Get every new post on this blog delivered to your Inbox.

Join other followers: