JIKA dulu orangtua selalu mengajarkan anak- anaknya untuk membaca doa sebelum makan, maka anak- anak zaman sekarang memiliki kebiasaan baru sebelum makan, memoto makanan! Lalu meng-uploadnya ke Jejaring Sosial (bisa Twitter, Facebook, BBM, Path, Instagram, dll). Tentu saja hal itu boleh, sah- sah saja, namun jangan sampai karena keasyikan memoto makanan, eh jadi lupa berdoa.
Kecintaan terhadap diri yang berlebihan juga berakibat buruk apabila terlalu mudah mengumbar hal- hal yang tak pantas untuk dipublikasikan kepada khalayak ramai. Seperti foto yang mengundang niat buruk (foto interior rumah, keadaan rumah, kendaraan hewan peliharaan), selain karena foto- foto tersebut bersifat individual hal ini juga kerap menimbulkan kejahatan. Juga saat meng-update status. Tak perlulah bersikap galau, sembarang tulis di status. Oh dear, jika dalam kehidupan nyata saja kita harus selalu menjaga tutur kata dan sopan santun agar tak menyakiti orang lain, apalagi di media sosial yang semua orang bisa melihatnya. Di media sosial bukan berarti menjadi tempat pelampiasan kita bebas menulis sembarangan, mencaci maki orang lain seenaknya, meng-upload foto- foto seronok yang membuat ‘sakit mata’. “Lho ini kan hak saya? Terserah saya dong mau pakenya kayak apa?! Memang ada yang salah?” Tentu saja itu hak kalian sepenuhnya, namun haruslah diingat bahwa kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain. Maka, pintar- pintarlah dalam menggunakan media sosial.
Saya tak bosan- bosannya mengingatkan dalam tulisan singkat, di sebuah blog yang sederhana ini agar ‘berhati- hati’ dalam menggunakan media sosial. Beberapa artikel juga pernah saya tulis di sini. Sudah banyak kejadian buruk yang terjadi akibat ketidakpahaman dalam penggunaan jejaring sosial ini. Mulai dari penculikan, penipuan pemerkosaan, perampokan rumah hingga hilangnya nyawa dan sebagainya. Tugas kita adalah memberikan nasihat serta membimbing keluarga dekat, sahabat dan orang- orang di sekitar kita agar tidak terjerumus dalam penggunaan media sosial yang berlebihan.
Semoga paham. Demikian.