"A man behind the lights". Agus Setiawan
“Berbahagialah mereka yang makan dari hasil keringatnya sendiri, yang selalu bersyukur dan yang selalu memberi”.
IDE menulis ini muncul dari Pengurus KOBIMO (Kelas Online Bimbingan Menulis Novel), Hengki Kumayandi. Pada suatu hari beliau mem-posting ide cerita tersebut di grup KOBIMO dan meminta secara sukarela Para Penulis untuk bergabung menyelesaikan proyek tersebut. Awalnya, hanya diminta 20 Penulis saja, namun melihat begitu banyak antusias anggota KOBIMO yang berpartisipasi maka ditambah 4 Penulis…
Saya sedang tidak sungguh- sungguh menulis catatan ini, jadi jangan terlalu diambil serius. Anggap saja sedang membaca catatan anak kecil yang sedang belajar menulis. Lagu lawas dari Chrisye yang berjudul Panah Asmara memenuhi ruang kamar saya malam ini. Pada malam yang bernama ‘malam minggu‘ ini atau bagi sebagian orang lebih senang menyebutnya ‘sabtu malam‘ saya…
MALAM yang panjang pada shift malam kedua harus tetap saya lalui untuk menyalakan kembali Unit Pembangkit yang tertidur empat belas hari. Perbaikan Unit #2 kelas C sudah berakhir, semua tiket perbaikan sudah dinormalisasi. Persiapan start- up sudah selesai. Malam itu juga shift kami siaga penuh melaksanakan operasi start Unit. Rasa kantuk, udara malam yang dingin,…
SEMUA orang dalam hidupnya pernah melewati sebuah fase di mana Ia mengalami pahit- getir, sedih- bahagia sebuah kehidupan. Dan kita sering menyebutnya dengan kenangan, meski sebagian orang lebih suka menyebutnya sebuah momen perubahan. Namun tetap saja itu adalah hal terbaik yang pernah ada, momen terbaik dalam hidup. Maka, dalam catatan kecil ini saya akan menuliskan…
MUNGKIN adalah sebuah keanehan jika memilih untuk naik ojeg sementara Anda sendiri mempunyai motor. Atau memilih naik bus sedangkan di rumah Anda sendiri terdapat sebuah mobil yang kapanpun bisa dipakai. Di jaman yang serba cepat dan instan seperti sekarang ini orang- orang lebih memilih untuk melakukan hal praktis dibandingkan dengan kehidupan 20 tahun silam. Wajar,…
“Kerinduan yang kau pendam itu menjelma jerawat di wajahku”