"A man behind the lights". Agus Setiawan
Sayang, senyummu laksana gemerlap bintang di angkasa bahkan lebih indah dari itu Sejak perjumpaan itu tiada lagi sajak selain tentangmu Kali ini kutuliskan lagi agar kau tahu hingga saat ini Aku tetap mencintaimu
SAHABAT baik yang juga Senior saya (semoga Allah SWT selalu melindunginya) mengirimkan foto screenshot ke saya bahwa beliau ditawari untuk bekerja di Oman dengan gaji 4000 Dollar/bulan, atau jika dikonversi ke rupiah sekitar 52jt/bulan (dengan asumsi 1 Dollar= 13rb rupiah). Sebuah nilai fantastis! Mau? Tapi kalian jangan lihat kondisi beliau sekarang. Lihatlah perjuangannya dari beliau…
HAL yang besar/menakjubkan selalu dimulai dari yang kecil. Kalo kalian lihat pohon durian yang buahnya lebat hari ini, itu karena dulunya ditanam mulai dari biji lalu menjadi tunas, tumbuh dirawat, diberi pupuk, dijaga agar tidak dirusak oleh gangguan hewan/manusia, bertahun-tahun dirawat hingga buahnya kita bisa nikmati hari ini. Menakjubkan, bukan? Kita semua punya impian bukan?…
Pesan saya kepada teman-teman yang baru masuk ke dunia kerja, kalo kalian cuma dapat capek saat kerja, rugi! Kalian harus dapat sesuatu yang lebih berharga, yakni: ilmu. DULU saya pernah juga berada di posisi mereka. Masa-masa itu amat sulit dilewati. Meniti karir di awal pekerjaan memang butuh belajar ekstra, tekun, semangat yang kuat dan disiplin…
Aku adalah rusuk yang mencari tulang belakang Kau adalah tulang belakang yang kehilangan rusuk Kita adalah versi lengkap badan Sedangkan anak adalah jantung dan hati yang mengisi rongga badan *Sajak ini ditulis oleh Istri saya, ibuk Fatih
RASA-RASANYA baru bulan lalu FYI (First Year Inspection) berakhir, walaupun sebenarnya sudah lewat 4 bulan lalu. Kini Simple Inspection sudah di depan mata. Unit 1 direncanakan pada pertengahan bulan Januari ini, selama 2 minggu. Sementara Unit 2 direncanakan pada awal Maret nanti dengan durasi yang sama. Pekerjaan yang dilakukan tidaklah seberat waktu FYI dulu. Tetap…
SIANG itu saya tidak punya firasat apapun, saya mengajak istri dan anak untuk makan diluar. Kami mengendarai motor matic. Selepas makan siang kami pun pulang. Istri saya punya dompet yang ukurannya satu jengkal. Karena tak muat ditaruh di kantong, maka saya biasa meletakkan dompet itu di rak depan motor. Entah kenapa waktu itu, saya ingin…