"A man behind the lights". Agus Setiawan
“Jangan ngarep pakaian jadi bersih kalo nyuci pakai air kubangan”
Kelak saat hidup melukis kesedihan di wajah kita akan kuceritakan padamu apa yang telah kita lewati hari ini hujan di awal musim dan jas hujan warna biru Kita pernah menyanyikan sajak-sajak cinta di bawah guyuran hujan
“Bagaimana mungkin aku takut miskin? Sementara aku adalah hamba dari Yang Maha Kaya”
Dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia pernah berjaya dengan produksi garam. Lahan tambak garam yang luas didukung dengan bergairahnya sentra garam nasional di banyak tempat menjadi cerita di balik kejayaan ini. Masyarakat yang hidup pada pertengahan tahun 1990-an bisa menjadi saksi bagaimana Indonesia mencapai swasembada garam konsumsi. Predikat pengekspor garam pun disandang. Namun,…
Buatkan aku secawan kopi Biar mata tak luluh oleh kantuk agar aku menatap wajahmu lebih lama lagi Bagaimana bisa kutebus segala airmata yang jatuh atas ketegaranmu?
Apa yang kudapat di tanah rantau? Selain sekoper pakaian pula segenggam buah tangan serta pengalaman yang harganya tak ternilai Mereka mengajarkan agar tak menyerah pada kenyataan agar aku kuat menghadapi tekanan Bahwa belajar bukan soal bahasa dan hitungan bukan sekadar ujian dan nilai namun pada sikap tabah dan sabar berjalan pada aturan Dan pulang dengan…
Rembulan melirik Sang Penyair yang berjalan sendiri Ia tak peduli pilu hatinya siapa tahu Setiap insan punya luka sendiri Sang Penyair menulis puisi untuk kekasih Menanggung rindu lebih berat ketimbang memeras keringat Sementara jarak lebih menakutkan ketimbang belantara di malam hari Pada secarik kertas ia tuliskan “Di pelukanmu bara menjelma embun pagi”