ATAS izin Allah SWT program FYI (First Year Inspection) yang direncanakan dari awal dan melibatkan banyak pihak akhirnya selesai juga. Alhamdulillah. Tepat dua belas hari lalu dua Unit mesin kami sudah berjalan dengan baik dan normal. Ini adalah salah satu hal yang patut disyukuri. Setelah menghadapi berbagai macam masalah di lapangan saya mendapat pengalaman baru dalam hidup, sebuah pelajaran berharga! Yang tidak saya dapatkan di tempat kerja yang lama. Poin inilah yang membuat saya tetap semangat meski menguras tenaga dan pikiran, kesabaran dan ketelitian.
Adanya program FYI ini juga membuat saya menyadari satu hal bahwa persiapan adalah hal terpenting dalam segala hal. Saya merasa beruntung dapat terlibat dalam program ini dan mendapatkan pelajaran penting. Pekerjaan apapun itu, haruslah memiliki 3 kunci utama, yakni: komunikasi, diskusi, dan koordinasi.
1. Komunikasi
Setiap anggota Organisasi wajib saling berkomunikasi untuk membicarakan hal yang berkenaan dengan rencana kerja. Apa saja yang sudah dikerjakan atau yang akan dilaksanakan. Komunikasi yang baik akan membuat suasana kerja aman dan terarah. Dari komunikasi inilah juga nanti akan dibuat perencanaan kerja ke depan yang menjadi target kerja dalam rangka memaksimalkan tenaga kerja, waktu dan tujuan yang ingin dicapai.
2. Diskusi
Penyampaian masalah dan pengambilan keputusan yang melibatkan pihak lain haruslah disampaikan dalam meja diskusi, dengan begitu semua pihak tidak akan merasa dirugikan. Dalam diskusi itu pula, masing-masing pihak bisa memberi saran, masukan dan ide atau permohonan bantuan untuk mewujudkan tujuan bersama.
3. Koordinasi
Setiap pihak harus menunjuk seseorang untuk menjadi Koordinator agar segala hal yang berhubungan dengan pekerjaan berada dalam jalurnya dan tidak simpang siur. Koordinator haruslah orang cakap dalam berbahasa, pro-aktif dan mengerti tentang hal yang dikerjakan. Koordinator adalah ujung tombak dari pekerjaan, berhasil atau tidaknya pekerjaan bergantung kepada Sang Koordinator.
***
Saya teringat percakapan dengan sahabat yang juga Career Coach saya (semoga Allah SWT selalu menjaga beliau dan melimpahkan kesehatan dan keselamatan). Waktu itu beliau memberikan saya sebuah perumpamaan.
“Jika ada sebuah handphone, kau bisa menggunakannya, maka kau disebut Operator. Jika ada sebuah kerusakan pada barang itu dan kau bisa sedikit- sedikit memperbaikinya, kau disebut Maintenance. Namun jika kau mengetahui alasan kenapa bentuk handphone dibentuk sedemikian rupa, kenapa kamera diletakkan di bagian ini dan itu, kenapa pula tombolnya hanya ada satu, untuk hal ini kau disebut Engineer.” Perumpaan ini dibuatnya untuk menjelaskan kepada saya bahwa diluar sana ada banyak hal menarik untuk dipelajari. Bahwa keterampilan tidak hanya berkutat pada bagian Operasional saja. Beliau mengajarkan kepada saya bahwa mengenal hal baru itu tidak ada ruginya, justru bermanfaat pada diri sendiri di masa depan.
Salah seorang sahabat saya pernah bilang bahwa saya adalah sosok Idealis. Menurut saya, tidak begitu juga sih. Saya hanya ingin menjadi pribadi yang lebih baik dari diri saya yang kemarin.