JAWABAN yang saya terima dari mulut- mulut anak kecil itu beragam sekali. Ada yang ingin jadi Tentara, Polisi, Pilot bagi murid laki- laki. Sebagian murid perempuan menjawab ingin menjadi Dokter, Bidan, Apoteker, Guru dan lain sebagainya. Dari beberapa kelas yang saya isi pada saat Kelas Inspirasi waktu itu, ketika saya bertanya “Ada yang mau jadi Koki Listrik?” kelas menjadi hening sejenak lalu diiringi dengan gelengan kepala mereka. Lalu saya meneruskan materi dan permainan.
Tidak ada pekerjaan yang buruk, sebetulnya. Apapun yang dikerjakan dan menghasilkan kebaikan serta bermanfaat bagi sesama adalah pekerjaan yang baik. Memang seragam kerja adalah daya tarik bagi murid- murid untuk meniru orang dewasa, mereka menjadikan hal tersebut sebagai alat ukur impian dalam kepalanya “aku ingin seperti kakak itu suatu hari nanti, berpakaian seragam keren, dengan peralatan keren pula”. Saya yakin seiring bertambahnya usia dan wawasan mereka, impian tersebut akan berubah dengan sendirinya. Sebab saya juga pernah mengalami hal sama.
Menjelang menit terakhir di kelas, saya berpesan kepada semua murid yang saya temui untuk terus menjadi anak yang baik, jujur dan ikhlas terhadap apapun nanti profesi yang mereka miliki. Serta sikap untuk terus mencoba ketika menemui kegagalan, mencoba dan mencoba hingga bisa. Sikap itulah pondasi paling penting yang mengawali sebuah impian, barulah kemudian jenis pekerjaan.
Apakah menjadi menjadi Petani itu tidak keren? Tentu saja keren. Petani adalah sebuah profesi mulia, sebab apa yang dihasilkan oleh mereka adalah yang kita butuhkan untuk hidup, beras, gandum, kacang, sayuran adalah kebutuhan pokok untuk kita makan. Apakah menjadi Tukang Cukur adalah pekerjaan tercela? Tentu saja tidak. Bayangkan betapa risihnya kita memiliki rambut panjang dan tak teratur jika tak ada Tukang Cukur.
Maka, tugas kita semualah untuk menanamkan pemahaman yang baik bagi anak- anak kita, adik- adik kita agar mereka mengerti, agar mereka tahu bahwa yang paling penting adalah untuk siapa kita bekerja? Manfaat apa saja yang orang lain rasakan oleh pekerjaan kita? Barengi pula dengan sikap- sikap dasar yang menjadi pondasi akhlak; tekun, rajin, kejujuran, berani dan pantang menyerah. Dengan demikian kita telah menyiapkan generasi yang baik dan tangguh.