Koki Listrik

"A man behind the lights". Agus Setiawan

  • JUM’ATAN KEBANGSAAN

    Jika Anda membaca bahwa hari ini masih ada golongan terpelajar yang menuduh jika gelombang besar ummat yang bergerak dan berkumpul ini ditunggangi, maka bertanyalah kepada Si Terpelajar itu: “Jadi, menurutmu hanya engkau sendiri yang bisa menjadi individu otonom?! Menurutmu, hanya engkau yang bisa bergerak dan bertindak dengan akal budimu sendiri?! Jadi, engkau mengira kami semua…

  • *Pangeran Sejati

    Memakai sorban putih di kepala, jubah putih, tampilan Pangeran Diponegoro lebih mirip seorang ulama mahsyur, dibanding seorang ‘pangeran’. Fisiknya biasa-biasa saja, hanya sepucuk keris di pinggang yang menampakkan dengan nyata, dia adalah panglima perang, seorang pangeran dengan wibawa tak terbilang. Pangeran Diponegoro adalah putra sulung dari Sultan Hamengkubawana III (itu cukup untuk membuatnya pantas dipanggil…

  • Saya Salut Pada Mereka

    Terus terang, mengikuti berita akhir-akhir ini, saya sangat salut kepada orang-orang yang masih membela penista Al-Quran, atau yang cenderung pada penista Al-Quran itu Saya salut pada pimpinan penegak hukum yang dari awal terkesan kuat sangat cenderung kepada penista Al-Quran, seolah menjadi jurubicaranya, mengarahkan opininya Saya salut pada yang disebut-sebut cendekiawan namun tak terusik ketika Al-Quran…

  • “Ucapan Terimakasih Dari Seorang USTADZ Untuk Pak AHOK”

    Kepada ; YTH Bapak Ahok Di-Tempat Salam Kedamaian Teruntuk mereka yang mengikuti petunjuk Allah Bpk Ahok, mungkin akhir akhir ini anda merasa tertekan karena saudara saudara kami banyak melakukan demo dan tentunya membatasi ruang gerak anda sebagai calon gubernur, hingga anda seorang Gubernur harus naik angkot demi menyelamatkan diri dari kejaran masa, sejujurnya saya turut…

  • Telur Ayam

    PENCERAMAH kondang (Alm) KH. Zainuddin MZ pernah berkata: “Sekalipun keluar dari buntut ayam, kalo itu telur, ambil!”. Maksud dari pernyataan beliau adalah kita semestinya melihat apa yang orang sampaikan, bukan melihat siapa yang bicara. Tidak peduli meski orang tersebut adalah orang biasa-biasa saja, latar belakang pendidikannya lebih rendah dari kita, usianya lebih muda dari kita atau…

  • Ketika Kau Belajar Bicara

    Berteriaklah, Nak Berteriak yang keras Ucapkan, Ucapkanlah kebenaran, Nak Meski pahit, meski tak disukai itu lebih baik daripada mengucap hal manis namun dusta Seperti janji para calon pemimpin negeri ini Bicara yang sebenarnya, Nak Sebab negeri ini rusak Karena pemimpinnya terlalu banyak bicara Bicara secukupnya, Nak Sebab di dunia ini terlalu banyak orang pandai bersilat…

Follow

Get every new post on this blog delivered to your Inbox.

Join other followers:

error: Content is protected !!