Ingat Ilmu Padi

Jalan- jalan kali ini saya sempatkan untuk singgah ke sebuah desa yang jaraknya lima belas kilometer dari rumah, hanya untuk melihat kuningnya sawah milik Pak Tani yang sebentar lagi panen.

Tidak asing lagi bagi kita dengan pribahasa ini, “Ingat ilmu padi, kian berisi kian runduk”. Bahwa padi yang bernas, berisi, pasti akan runduk, tetapi padi yang hampa (misalnya padi yang hama) tangkainya tegak saja. Dalam pribahasa ini diumpamakan dengan orang yang pandai, kepalanya penuh dengan ilmu. Orang yang berilmu itu dibandingkan dengan padi yang berisi yang selalu runduk, sifat runduk pada padi dikiaskan dengan kerendahan hati, keramahan. Jadi, orang yang pandai, yang berilmu, biasanya tidak sombong. Orang yang bodoh biasanya sombong karena dengan kesombongannya itulah untuk menutupi kekurangannya. Makin pandai kita hendaknya makin rendah hati.

"Musim panen tiba, padi menguning di sawah milik Pak Tani di desa Tanjung Sirih, Lahat"
“Musim panen tiba, padi menguning di sawah milik Pak Tani. Desa Tanjung Sirih, Lahat”

Bagi saya yang tidak punya ladang ataupun sawah, menyaksikan fenomena padi yang menguning ini selalu istimewa. Rasanya ingin sekali berbaur dengan Para Petani, memanen hasil yang ditanam.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow

Get every new post on this blog delivered to your Inbox.

Join other followers: