“Kalau yang terpenting dalam hidup Anda saat ini adalah meneruskan hidup, maka apapun pekerjaan dan kegiatan yang Anda lakukan, semata-mata tertuju untuk menghiasi dan mencukupi hidup. Lebih lugas lagi, mengumpulkan materi untuk menyambung hidup. Bagi saya, hidup bukanlah hal terpenting. Bagian terpenting dari hidup kita, semestinya adalah menyiapkan bekal bagi kehidupan abadi kelak setelah mati. Karena kehidupan yang sebenarnya, baru dimulai ketika napas penghabisan berembus.
Menyambung hidup penting. Tapi, memaknai hidup jauh lebih penting. Hidup yang bermakna adalah, ketika waktu hidup kita bisa bermanfaat bagi orang lain. Ketika desah napas, gerak langkah kita menyatu dalam pengabdian kepada Sang Pemberi Hidup. Semua aspek hidup dijadikan media untuk meraih ridhoNya. Aspek ekonomi dan keuangan, tidak terkecuali. Dunia penuh dengan orang yang papa. Yang buntung lebih banyak dari yang beruntung. Kesenjangan ekonomi dan kesejahteraan menganga. Namun, ketika satu sama lain saling membantu, yang kelebihan menolong yang lemah, spirit memaknai hidup menyala kembali. Sayang, yang kita temukan bukan kesenjangan berkurang, sebaliknya malah semakin tinggi.”
Continue reading →