SEBUAH pesan masuk ke grup WA saya tadi pagi, tulisan cukup panjang dari Staff Admin kami menjelaskan proses penghitungan gaji Karyawan, kenapa bisa telat dan bisa cepat, serta sebuah pesan agar Karyawan Lokal kami bisa segera menyelesaikan segala urusan izin/cuti/sakit sebelum deadline. Si Penulis memilih padanan kata yang menarik di awal, semakin saya baca maka semakin penasaranlah saya agar menyelesaikan bacaan tersebut.
“Tidak ada ruginya mendidik anak, walau membatalkan mimpi-mimpimu, karena penggantinya adalah peradaban dunia dan surga.” -Adriano Rusfi
AWAL bulan tadi Fatih mulai memasuki tahap training toilet. Sebelumnya bulan lalu sudah pernah dilatih agar membiasakannya namun hanya saat malam saja tanpa pampers. Nah, pada awal bulan tadi benar-benar dimulai. Sungguh bukan hal mudah. Tapi dengan keyakinan dan kesabaran. Akhirnya membuahkan hasil. Kemarin adalah hari ke-10, kami nyatakan lulus! Selama proses training memang agak repot. Kita mesti bolak-balik ke toilet.
“Nak, nanti kalau Fatih sudah besar. Mau jadi apapun yang penting harus punya iman! Jadi Pedagang, Pedagang yang jujur. Yang tidak mengurangi takaran dan kualitas. Kalo jadi Engineer, Engineer sejati! Yang tidak menghalalkan segala cara demi dapat sedikit imbalan dari Supplier. Nak, jadilah orang yang jujur! Orang jujur tidak akan mati kelaparan!” – Ayah
Sayang, senyummu
laksana gemerlap bintang di angkasa
bahkan lebih indah dari itu
Sejak perjumpaan itu
tiada lagi sajak
selain tentangmu
Kali ini kutuliskan lagi
agar kau tahu hingga saat ini
Aku tetap mencintaimu
SAHABAT baik yang juga Senior saya (semoga Allah SWT selalu melindunginya) mengirimkan foto screenshot ke saya bahwa beliau ditawari untuk bekerja di Oman dengan gaji 4000 Dollar/bulan, atau jika dikonversi ke rupiah sekitar 52jt/bulan (dengan asumsi 1 Dollar= 13rb rupiah). Sebuah nilai fantastis! Mau?
Tapi kalian jangan lihat kondisi beliau sekarang. Lihatlah perjuangannya dari beliau dulu, duluuuu sekali saat memulai karir. Bagaimana kondisinya. Bagaimana perjuangannya hingga tiba pada puncak hari ini, memetik hasil kerja keras. Akhlak yang baik, pemahaman agama yang baik, kejujuran, semangat belajar, pantang menyerah, ketekunan, loyalitas, profesionalitas adalah sikap-sikap yang diperlukan untuk menggapai semua itu. Bukan tidak mungkin kita juga bisa sepertinya. Ingatlah bahwa hasil tidak pernah mengkhianati usaha.
Beliau memberikan tips kecil yang bermanfaat kepada saya, ini juga merupakan kebiasaan baiknya yakni: membuat catatan pribadi tentang hal yang sudah dilakukan, seperti: bagaimana penanganan pada suatu masalah, kondisi, fenomena dan sebagainya. Saya pikir, tips ini sangat baik untuk ditiru. Saya bahkan membeli buku baru untuk mulai menulis apa saja yang telah saya lakukan dalam pekerjaan.
HAL yang besar/menakjubkan selalu dimulai dari yang kecil. Kalo kalian lihat pohon durian yang buahnya lebat hari ini, itu karena dulunya ditanam mulai dari biji lalu menjadi tunas, tumbuh dirawat, diberi pupuk, dijaga agar tidak dirusak oleh gangguan hewan/manusia, bertahun-tahun dirawat hingga buahnya kita bisa nikmati hari ini. Menakjubkan, bukan?
Kita semua punya impian bukan? Maka kita harus punya usaha agar bisa menggapainya. Orang-orang besar hari ini adalah orang yang biasa saja hari kemarin. Namun yang membedakannya karena mereka tumbuh dengan pemahaman agama yang baik, akhlak baik, integritas tinggi, belajar tekun, professional dan bertanggung jawab. Maka ia tumbuh melejit menjadi sosok yang mengagumkan. Maka, ayo kita berbenah. Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil, mulai dari sekarang.