"A man behind the lights". Agus Setiawan
SAYA suka minum kopi sendirian. Membaca buku atau bermain gitar sendirian pula. Melakukan perjalanan naik motor, bus pun juga sendirian. Bahkan pulang atau berangkat dari rumah juga sendirian. Pun juga duduk di beranda kamar sendirian, sambil mendongakkan kepala ke atas langit malam. Menikmati gugusan bintang, sendirian. Hal ini memberikan banyak waktu untuk berpikir lebih banyak…
PAGI ini saya terkejut dengan sebuah status di BBM yang ditulis oleh rekan saya, “Our deepest condonlances for Pak Fikyen. May you rest in peace”. Lalu saya segera membuka obrolan dengannya, perihal status tersebut. Dan ternyata, memang benar bahwa Pak Fikyen meninggal dunia saat pertukaran alih shift. Pak Fikyen adalah salah satu rekan kerja kami…
“Rindu bertambah tebal sehabis perjumpaan”
DI bawah langit yang hujan seperti ini aku tak ingin dihibur oleh apapun. Rinai hujan, piuh angin, derit jangkrik dan takbir yang menggema dari suara pengeras Masjid mampu mengalahkan komposisi musik paling indah sekalipun. Sungguh bukanlah mudah untuk bisa pulang ke rumah dengan kondisi seperti sekarang ini, saat dimana waktu menjadi terasa begitu sempit, berkejar-…
“Ironis itu mereka sibuk berbenah rumah, menyiapkan banyak hal menyambut lebaran namun lupa berbenah diri”
“Koki Listrik itu tak punya libur lebaran, kalaupun libur itu kebetulan saat libur shift”