Wajah Senja

Apakah kau yang mengintipku dari ujung sana?

Memandangku dengan malu-malu

Kau selalu begitu, tak pernah berubah

Menyembunyikan senyum malu pada jarak yang ada

Aku masih duduk manis di bangku panjang rumah

Meneguk secangkir teh hangat yang sebentar lagi tinggal ampasnya

Senja berbisik manja pada langit merah

Sambil merayu dan bercumbu di ujung kaki hari yang merona

Merangkai hari penuh warna

Ada biru, ungu, kuning, merah dan jingga

Mana yang kau suka?

Aku tak memperdulikan obrolan mereka

Teh hangatku sudah tinggal ampasnya

Aku kehabisan kata untuk melukiskan indahnya senja

Kupandangi saja dan aku bahagia.

 

-Regards AGUS SETIAWAN.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow

Get every new post on this blog delivered to your Inbox.

Join other followers: