Wisata Air di Curup Maung

CURUP MAUNG adalah nama salah satu air terjun yang berada di desa Trans yang berada di kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat. Dua bulan terakhir tempat ini ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal dari berbagai daerah seperti Pagaralam, Lahat, Muara Enim dan Palembang. Terus terang, saya selaku warga yang tinggal di kota Lahat baru mengenal tempat wisata ini. Maklum sibuk bekerja dan jarang pulang. :D

Hari kamis lalu, saat libur kerja kami sempatkan untuk mengunjungi tempat ini. Kami berenam yang semua berprofesi sebagai Koki Listrik memutuskan untuk berangkat kesana dengan mengendarai mobil.

"Dari kiri ke kanan: Saya, Roki, Irsan, Andre, Pasri, Theo"
“Dari kiri ke kanan: Saya, Roki, Irsan, Andre, Pasri, Theo”

Akses jalan menuju dari kota Lahat menuju Gumay Ulu sudah beraspal sehingga dengan mudah dilewati oleh kendaraan roda dua atau empat. Jarak antara kota Lahat ke persimpangan jalan menuju Curup Maung berkisar 50 km. Sepanjang perjalanan kalian harus berhati- hati sebab jalan yang dilalui memiliki banyak tikungan tajam dan menanjak. Di kanan- kiri jalan penuh dengan pohon karet milik warga, dari atas sana mata kalian akan dimanjakan oleh pemandangan bukit barisan yang hijau. Setelah sampai di persimpangan jalan di desa Trans, kami melanjutkan perjalanan melewati medan jalan berbatu dan tanah. Tak jauh dari sana sekitar 1 kilometer, kami sudah tiba di tempat pemberhentian kendaraan. Dari sana perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki.

Curup Maung berada di lembah sebuah bukit. Perjalanan dengan jalan kaki di tempuh dengan waktu sekitar 20 menit. Kami melewati kebun kopi dan coklat milik warga setempat. Disana kami melanjutkan perjalanan dengan hati- hati, kami menuruni bukit yang curam. Dari atas sana, gemuruh air yang jatuh bisa terdengar. Sebentar lagi tiba.

"Foto fenomenal" :p
“Foto fenomenal” :p
"Curup Maung"
“Curup Maung”

Akhirnya lelah perjalanan terbayar lunas setelah kami sampai di Curup Maung. Hal yang menarik dari Curup Maung ini adalah karena titik jatuh air dipisahkan oleh batu dan tanaman jalar yang tumbuh di bagian dinding sehingga nampak luas. Seolah- olah terlihat begitu banyak air terjun.

"Hari ini biarkan orang lain bekerja, saya jalan- jalan saja" :D
“Hari ini biarkan orang lain bekerja, saya jalan- jalan saja”

Nah, yang terakhir. Mari biasakan untuk tidak meninggalkan apapun disana kecuali jejak kaki. Jaga selalu kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

"Jangan meninggalkan apapun selain jejak kaki. Sayangi alam dengan tidak mengotorinya dengan sampah"
“Jangan meninggalkan apapun selain jejak kaki. Sayangi alam dengan tidak mengotorinya dengan sampah”

1 Comment

  1. seepppp…, mantappppp…., jaga kebersihan, perketat keamanan…, sehingga pengunjung lokal maupun nasional merasa kerasan>>

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow

Get every new post on this blog delivered to your Inbox.

Join other followers: