Mengenakan Jam di Tangan Kanan

WAKTU kecil saya pernah berharap pada hari ulang tahun diberi hadiah yang berisi jam tangan. Namun hingga hari ini pun hal tersebut tak pernah terjadi. Saking inginnya jam tangan, saya menyisihkan uang jajan sekolah untuk membeli jam tangan. Meski pada akhirnya uang yang ditabung itu cukup, namun tak pernah terwujud untuk sekadar membeli jam tangan.

Maka ketika sudah bekerja, dengan upah yang dimiliki akhirnya saya membeli sebuah jam tangan karet warna hitam yang nyaman untuk dipakai.

Sebagian orang, terutama lelaki memakai jam tangan di tangan kiri. Begitupun saya waktu itu, namun entah mengapa saya merasa tak nyaman untuk memakainya di tangan kiri. Lalu saya memutuskan untuk memakai jam tangan di tangan kanan. Hingga saat ini saya selalu memakai jam tangan di tangan kanan.

Seiring berjalannya waktu, ternyata beberapa rekan mengatakan bahwa lelaki yang memakai jam tangan di tangan kanan adalah orang yang sombong. Entahlah darimana ungkapan ini muncul. Padahal dalam sebuah hadist diriwayatkan bahwa: “Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim). Tentu saja hal ini tidak kolerasi antara sifat sombong dengan mengenakan jam di tangan kanan. Di sisi lain, orang- orang menganggap lebih baik mengenakan jam di tangan kanan mengingat sebuah hadist Rasulullah SAW yang menganjurkan untuk mendahulukan kanan dalam kebaikan.

Dalam dunia kemiliteran, ada istilah yang disebut ‘pemakai jam tangan kanan’ dan ‘pemakai jam tangan kiri’. Disebut- sebut bahwa orang memakai jam tangan di tangan kanan adalah orang yang berpihak pada Jenderal Wismoyo Arismunandar yang juga sempat menjadi lambang militer anti-Soeharto. Kala itu ketidakpercayaan Soeharto terhadap Wismoyo, menurut sumber- sumber di kalangan militer, karena jenderal tersebut sepakat dengan pandangan umum bahwa Soeharto sudah terlalu lama duduk di kursi kekuasaannya.

Menurut pandangan psikologi orang- orang yang mengenakan jam tangan di kanan memiliki karakter yang lebih emosional ketimbang pemakai jam di tangan kiri, mempunyai kebiasaan sosial tinggi, cukup mementingkan waktu. Senang berkreasi dan bertualang, meski terkadang tak terlalu memikirkan konsekuensi tindakan. Spontan dan apa adanya. Bersemangat tinggi dan ceria.

Selain itu, dinilai dari kebiasaan, orang- orang pemakai jam di tangan kiri adalah mereka yang memiliki aktifitas tangan kanan lebih aktif dibandingkan tangan kirinya.

Terlepas dari empat pandangan tersebut, kembali lagi kepada masing- masing individu untuk memilih mana yang lebih nyaman, mengenakan di tangan kiri atau kanan.

Sejauh ini, saya memakai jam di tangan kanan karena rasa nyaman selain itu juga saya yang beragama Islam saat melakukan sholat lebih mudah untuk memegang pergelangan tangan kiri. Coba kalo saya pake jam di tangan kiri, saat sholat pasti saya tak bisa memegang pergelangan tangan kiri dengan baik sebab terhalang oleh jam tangan. Bukan begitu?

Jika dikaitkan dengan pandangan psikologi bahwa orang yang mengenakan jam di tangan kanan adalah orang yang: memiliki karakter yang lebih emosional ketimbang pemakai jam di tangan kiri, mempunyai kebiasaan sosial tinggi, cukup mementingkan waktu. Senang berkreasi dan bertualang, meski terkadang tak terlalu memikirkan konsekuensi tindakan. Spontan dan apa adanya. Bersemangat tinggi dan ceria. Saya setuju saja, terkesan baik. Hehe..

Memakai jam di tangan kiri ataupun kanan adalah hak kita masing- masing, pilih mana yang membuat kita nyaman. Asal jangan dipakai di kaki.. :p

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow

Get every new post on this blog delivered to your Inbox.

Join other followers: