“Kopi memang pahit tanpa gula. Tapi hidup lebih sempit jika tidak ingat Allah”
Tiada lagi suara dentingan piano
yang dimainkan oleh jari-jarimu
Hilang tawa yang biasa terdengar di ruang tengah
Seperti saat aku singgah ke rumahmu dulu
belajar dan bercerita
Tentang sekolah, tentang rumah
tentang masa remaja, lukisan
tentang apa saja
Anak-anakmu pastilah bangga
Punya Ayah sepertimu
Yang kuat, berani dan ramah
Kini, tiada lagi yang tersisa
Hanya kenangan, jasa
dan kebaikanmu akan dikenang juga
Selamat jalan Pak Wayan
Ah, hidup sebentar sekali
Hanya menunggu giliran saja
“Jangan biarkan hal kecil membuatmu jatuh. Sementara kau punya banyak hal besar yang membuatmu mengucap Alhamdulillah”
MENULIS sudah menjadi hobi yang saya sukai sejak lama. Puncak kepenulisan saya diraih ketika saya berhasil menyelesaikan dua novel dwilogi (Sang Koki Listrik, 2012 dan Wasiat Segelas Pasir, 2014). Setelah itu saya tetap terus menulis, entah itu sajak atau jurnal harian, bisa juga celoteh yang tidak begitu penting. Namun apa yang saya tulis bukanlah sembarang tulisan, saya selalu memastikan agar tulisan saya berbobot dan memberi manfaat bagi Pembacanya.
Setelah Fatih Al-Karim anak pertama kami lahir, waktu untuk menulis saya sedikit sekali. Maklum saja jika saya jarang memposting tulisan baru. Kau tahu, selepas pulang kerja saya membantu istri saya mengasuh dan mengerjakan hal yang bisa dilakukan agar pekerjaan istri saya sedikit ringan. Pasca persalinan adalah waktu-waktu berat yang kami lalui hingga hari ini, anak kami berusia sembilan bulan. Kami hanya bisa menguatkan satu sama lain, berdoa dan bersabar. Dengan keyakinan bahwa ini adalah sementara dan kami bisa melaluinya. Continue reading →
PERJALANAN satu mil dimulai dari langkah kaki yang pertama. Begitulah pepatah mengatakan. Semua hal yang besar dan mengagumkan yang saat kita lihat adalah dari kumpulan hal-hal kecil. Jika kita perhatikan sebuah mesin Turbin Uap, maka komponen kecil seperti: baut, mur, baling-baling, shaft hingga body adalah sekaligus komponen utama pada motor tersebut. Ya, kecil tapi jika tidak ada salah satu diantara hal tersebut. Maka Turbin tidak akan bisa berputar dengan baik. Begitu juga rumah yang disusun oleh batu bata, pasir, besi beton, paku, rangka baja dan pada akhirnya menyatu membentuk sebuah bangunan yang kuat dan megah. Inilah betapa pentingnya hal kecil. Tidak boleh dianggap remeh. Kita harus paham akan hal ini terlebih dahulu.
Sudah menjadi hukum alam, untuk mendapatkan pencapaian besar dalam hidup ini dimulai dari kebiasan kecil yang baik. Misal: patuh terhadap orangtua, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, bangun pagi, membaca buku. Kebiasaan kecil nan baik ini apabila dipupuk terus menerus akan membawa efek yang besar. Dengan patuh terhadap nasehat orangtua kita akan mendapat pengalaman tanpa harus mengalaminya, menjaga kebersihan akan membawa kita pada pola hidup sehat, bangun pagi akan membuat kita sehat dan bersemangat mencari rizki dan mencari ilmu, dan membaca buku akan memperluas wawasan diri. Continue reading →
AKU masih ingat kala itu, bapak menggenggam tanganku erat. Beliau menoleh ke kiri dan kanan menunggu kendaraan sepi. Lalu menuntunku ke seberang jalan ke depan gerbang Sekolah. Beliau tersenyum dan aku tersenyum. Itu puluhan tahun yang lampau saat mengenakan seragam merah putih.