Di jalan yang beraspal ini, Kakek
Kemana hendak kau gembalakan sapimu?
Kala padang hijau kini jadi tanah tandus yang berlubangContinue reading →
Di jalan yang beraspal ini, Kakek
Kemana hendak kau gembalakan sapimu?
Kala padang hijau kini jadi tanah tandus yang berlubangContinue reading →
APRIL punya cerita sendiri bagi saya. Bulan spesial dimana saya akhirnya menikah dengan Iin pada April tahun lalu. Dengan karunia-Nya lah saya bisa kembali bertemu dengan bulan April. Menjelang satu tahun pernikahan kami (pada 25 April nanti), Iin hampir memasuki ujung trimester ketiga kehamilannya, ini berarti waktu persalinan sebentar lagi tiba. Melalui catatan ini saya mohon doa kepada para pembaca dan pengunjung setia kokilistrik(dot)com agar dimudahkan saat persalinan nanti, diberi kesehatan dan keselamatan bagi ibu dan anaknya. Aamiin.Continue reading →
KITA tidak lagi mampu menghindari ‘gosip’ baik yang negatif maupun positif. Sengaja saya mengatakan ‘positif’ dan ‘negatif’ demi mengajak siapa pun yang membaca tulisan ini untuk melihat kembali arti kata ‘gosip’ di kamus. Segala jenis media yang tersebar di sekitar kita berisi gosip. Berita, cerita, dan gosip sudah tidak memiliki dinding-dinding yang nyata.
Atau, barangkali, kita memang tidak perlu menghindari gosip. Jika betul begitu, baiklah, kali ini, mari kita bergosip tentang gosip.Continue reading →
KETIKA hendak menjual rumahnya, seorang Yahudi menjualnya dengan harga yang sangat mahal. Padahal saat itu harga pasaran untuk rumah seorang Yahudi tersebut hanya setengah dari harga yang ia tawarkan. Suatu hari seorang calon pembeli berkata kepada Yahudi tersebut: “Sungguh mahal sekali harga rumah yang kau tawarkan itu. Engkau tawarkan seharga 2000 dirham padahal harga pasaran rumah engkau cuma 1000 dirham”.Continue reading →
PADA tahun 90-an, saya akrab dengan empat jagoan kreatif penumpas kejahatan yang masing-masing mengenakan warna topeng berbeda. Acara ini selalu saya nantikan ketika hari libur tiba. Nama mereka diambil dari para jenius, seniman, dan ilmuwan abad pertengahan: Leonardo, Michaelangelo, Donatello, dan Raphael. Mereka adalah Kura-Kura Ninja.Hewan yang berjalan lambat, produktif, dan cerdas ini menjadi lambang kebijakan dan kebajikan di berbagai kebudayaan, Cina misalnya. Usia mereka bisa mencapai 150 tahun, lebih dua kali lipat dibanding angka harapan hidup rata-rata orang Indonesia.Continue reading →
“Mau sejauh mana kaki kalian melangkah, hidup ini tidak pernah bicara soal jargon. Hidup ini bicara tentang kebermanfaatan dan ahklak yang baik. Hanya itu” -Tere Liye
: oleh mantan Rektor ITB, Prof. Akhmaloka
Pertanyaan: Kenapa makin tinggi income seseorang, ternyata makin menurunkan arti/fungsi/peran uang dalam membentuk kebahagiaan?
Kajian-kajian dalam ilmu financial psychology menemukan jawabannya, yang kemudian dikenal dengan nama: “hedonic treadmill”.
Gampangnya, hedonic treadmill ini adalah seperti ini: saat gajimu 5 juta, semuanya habis. Saat gajimu naik 30 juta per bulan, eh… semua habis juga. Kenapa begitu? Karena harapan/ekspektasi n gaya hidupmu pasti ikut naik, sejalan dg kenaikan penghasilanmu. Dengan kata lain, nafsumu utk membeli materi/barang mewah akan terus meningkat sejalan dg peningkatan income-mu. Itulah kenapa disebut hedonic treadmill: seperti berjalan di atas treadmill, kebahagiaanmu tidak maju-maju!Continue reading →