DI TENGAH panasnya isu tentang kenaikan Dollar terhadap Rupiah yang menembus angka lima belas rupiah akhir-akhir ini (mudah-mudahan perekonomian negeri kita segera membaik, aamiin). Saya teringat sebuah kejadian kecil saat di Cina dulu.
***
SEPULUH TAHUN LALU.
MUSIM DINGIN di Sanhe membuat kami mengenakan berlapis pakaian tebal, kupluk dan sarung tangan. Suhu waktu itu mencapai minus tujuh belas derajat. Area PLTU diselimuti salju, lima petugas kebersihan membersihkan jalanan agar tidak tertutup salju. Di ujung jalan ada dua Petugas Pengantar Makanan. Yang satu usianya relatif muda, ia mengenakan jaket berwarna merah garis hitam dengan kupluk warna gelap. Sementara yang satunya lagi sudah agak berumur, mengenakan jaket warna biru tua, dia perokok berat nampak dari gigi-giginya. Mereka berdua tiba di depan Kantor kami, menurunkan beberapa galon air mineral. Continue reading →