4 Cara Mudah Memahami Sistem Peralatan di Pembangkit Listrik

MEMBACA buku novel berhalaman tebal tentang kisah- kisah heroik, sejarah, romansa dan puisi jauh lebih menyenangkan ketimbang membaca sebuah buku panduan tentang Pembangkit Listrik. Pun menggambar, menggambar pemandangan lebih menarik ketimbang menggambar sistem. Setidaknya itulah yang pernah saya rasakan dulu. Tulisan kali ini mungkin agak lain dari biasanya, tulisan ini saya persembahkan kepada mereka yang ingin/ sedang bekerja di Pembangki Listrik. Saya akan membocorkan rahasia besar yang ada. Empat rahasia yang akan memudahkan kalian menguasai peralatan di Pembangkit Listrik.

Sebuah Pembangkit Listrik, apa saja: Uap, Gas, Panas Bumi, Air, secara umum dibagi menjadi 5 bagian penting. Yaitu: Boiler (Tungku Bakar), Generator, Turbin, Electrical (Kelistrikan), dan Unit Auxiliary (Unit Pembantu, seperti: pengolahan air dan batubara pada PLTU). Keempat hal tersebut disatukan dan disebut sebagai ‘Unit’. Yang bekerja bersama- sama untuk satu tujuan, memproduksi listrik. Masing- masing Unit memiliki kemampuan produksi listrik bermacam- macam, mulai dari kecil hingga besar, mulai dari 10 Mega Watt, 150 Mega Watt hingga 1000 Mega Watt.

Bagi mereka yang belum pernah mengenal sama sekali dunia kelistrikan, tentu hal ini amat membingungkan dan menimbulkan banyak pertanyaan dalam kepala. Seperti apa sih proses produksi listrik itu? Apa saja resiko bahaya kerja yang ada disana? Bagaimana caranya memahami semua sistem yang ada pada Pembangkit Listrik? Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut tentu saja kita harus bertanya kepada orang yang paham atau setidaknya bertanya kepada orang yang bekerja disana. Ketika Anda membaca tulisan ini, Anda membaca tulisan yang tepat untuk menjawab salah satu pertanyaan tersebut, “bagaimana memahami sistem peralatan di Pembangkit Listrik?”

Ketahuilah bahwa semua sistem peralatan di Pembangkit listrik tak lepas dari hukum- hukum fisika yang kita pelajari saat di sekolah/kuliah dulu, mulai dari bejana berhubungan, adiabatik, emisivitas, perpindahan kalor, perbedaan massa jenis, medan magnet, hingga pipa kapiler, dan masih banyak yang lainnya. Kesemua hukum itu dengan mudah kita temui pada peralatan di Pembangkit Listrik. Tentu saja mempelajari sistem tersebut haruslah bertahap, mulai dari peralatan dengan prinsip kerja sederhana, lalu pindah ke peralatan lain, setelah paham dengan baik, kemudian mulai belajar sistem yang lain. Ingat, bahwa semua peralatan/sistem itu berhubungan satu sama lain. Artinya, setelah memahami fungsi mesin A, maka kita bisa dengan mudah mengerti fungsi mesin B.

Berdasarkan pengalaman pribadi, disini saya membocorkan rahasianya hanya kepada Anda, ini rahasia antara kita saja, jangan bilang siapa- siapa!

1. Bacalah Buku Panduan Pengoperasian Unit

Di setiap Pembangkit Listrik terdapat buku panduan pengoperasian dan gambar sistem Unit yang menjelaskan tentang semua peralatan di lapangan. Maka, mulailah belajar memahami satu demi satu sistem tersebut dengan membaca. Baca setiap kalimat dalam buku tersebut dengan baik dan teliti. Baca dan ulangi lagi hingga paham! Pada buku tersebut tertulis prinsip, nilai parameter mesin, langkah- langkah dan pengoperasian alat. Untuk nilai parameter, seperti: tekanan, suhu, putaran, arus listrik, tegangan, alarm, Anda harus mengingatnya sendiri.

2. Menggambarlah dan Hafalkan

Menggambar disini berbeda dengan pelajaran gambar saat kita masih duduk di bangku TK. Kita tidak menggambar gunung atau matahari. Gambar Sistem terdiri dari banyak garis- garis dan simbol- simbol yang menjelaskan posisi setiap peralatan di lapangan. Maka, pilhlah satu gambar sistem yang menurut Anda mudah untuk digambar, lalu gambarlah gambar tersebut, pahami simbol yang ada, lakukan berulang kali hingga hafal.

3. Pergi ke Lapangan

Setelah Anda cukup bekal dengan membaca buku panduan dan menggambar, maka Anda harus pergi ke lapangan dan mencari sendiri dimana letak peralatan yang ada di gambar. Mirip seperti pencarian harta karun dengan sebuah peta di tangan. Namun tentu saja Anda bisa bertanya kepada Senior jika Anda tidak tahu tempatnya, namun alangkah baiknya jika berusaha sendiri mencarinya hingga dapat. Hal ini akan membuat Anda lebih ingat pada setiap posisi peralatan. Sungguh, mencari- cari letak peralatan seperti ini adalah hal yang menyenangkan pada saat awal bekerja di Pembangkit Listrik.

4. Bertanyalah kepada Senior

Jika tersesat di jalan, maka bertanyalah arah tujuan. Pun sama ketika mengalami kebuntuan pikiran, tidak tahu/ tidak mengerti maka bertanyalah kepada Senior tentang mesin- mesin atau sistem. Kadang penjelasan yang ada pada buku panduan kerap membingungkan, begitu juga dengan gambar sistem kadang ditemui gambar yang tak sesuai dengan yang di lapangan. Selain itu, Senior adalah karyawan yang sudah lama bekerja di Pembangkit Listrik, tentu saja ia adalah orang yang lebih paham seluk- beluk sistem yang ada disana.

***

Memahami dan menguasai sistem yang ada pada Pembangkit Listrik membutuhkan kesabaran dan semangat belajar yang tinggi. Dan ilmu tidak akan didapat dengan bermalas- malasan.

Bagi sebagian orang, dunia kelistrikan kerap dianggap remeh dan tidak menarik. Sebab hampir sebagian besar Pembangkit Listrik berada jauh dari keramaian, tempat yang terisolasi dari orang banyak, tinggal di hutan. Namun bagi orang yang paham dan mau berpikir banyak, Pembangkit Listrik adalah salah satu gudang ilmu yang bermanfaat, yang siap untuk digali dan dicerna.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow

Get every new post on this blog delivered to your Inbox.

Join other followers: