“Sepinya waktu kala sendiri, sambil berbaring meraih mimpi. Menatap langit, langit tak peduli. Sebab esok pagi kembali”. Orang Pinggiran, Iwan Fals.
“Sepinya waktu kala sendiri, sambil berbaring meraih mimpi. Menatap langit, langit tak peduli. Sebab esok pagi kembali”. Orang Pinggiran, Iwan Fals.
BAPAK dan Ayah (Mertua) saya punya kebiasaan yang sama, sama- sama suka makan kepala ikan. Setiap kali ada kesempatan makan gulai ikan, bapak dengan sendiri memilih kepala ikan. Beliau akan makan semua daging di kepala ikan hingga hanya tulang yang tersisa. Jika ikan itu adalah ikan goreng maka tidak hanya daging tapi juga tulang yang renyah itu juga dilahapnya sampai habis. Ikan sungai seperti: mujair, baung, gabus kerap menjadi makanan favoritnya. Saat jalan- jalan bersama mertua ke kota Palembang beberapa bulan lalu, kami menyempatkan menyicipi olahan renyah ikan gurame goreng di sebuah restoran makan yang cukup terkenal. Kami menunggu hampir setengah jam, waktu yang cukup lama bagi kami yang sudah kelaparan.Continue reading →
“Ketahuilah , Nak, hidup tidak pernah tentang mengalahkan siapa pun. Hidup ini hanya tentang kedamaian di hatimu. Saat kau mampu berdamai, maka saat itulah kau telah memenangkan seluruh pertempuran”. -Pulang, Tere Liye
“Menjadi ayah bukan hanya sekadar urusan nafkah, tapi juga tentang teladan yang baik”
SENYUM manis menyambut kedatangan saya saat saya membuka pintu usai sholat subuh di Masjid. Kedua bola mata istri saya berkaca- kaca, bahagia. Hati saya bertanya, ada kabar bahagia apa? Iin memperlihatkan hasil test-pack, dua garis merahterlihat jelas disana. Kami tersenyum bahagia. Itu terjadi tepat beberapa hari setelah kami merayakan ulang tahun saya.Continue reading →
1. Jangan menikah karena kesepian, menikah karena orang lain sudah menikah semua, tinggal kita seorang yang belum, aduhai, pernikahan itu bukan trend, yang semua orang bisa ikut-ikutan, apalagi karena nggak enak terlihat aneh sendiri. Dan terlepas dari itu, catat baik-baik, banyak orang yang setelah menikah, dia tetap merasa sepi, sendirian.
2. Jangan menikah karena alasan orang lain. Itu betul, dalam peristiwa dramatis, kita bisa segera menikah agar orang tua sempat menyaksikan sebelum meninggal, agar mereka bahagia. Tapi menikahlah karena alasan kita sendiri, jadikan itu patokan terbesar. Karena yang menjalani kehidupan berumah-tangga itu adalah kita, bukan orang lain. Dan karena, jika besok lusa pernikahan itu gagal, kita tidak menyalahkan orang lain–itu sungguh tiada manfaatnya.Continue reading →
“Oh, bukan, aku bukan lagi Kapten Bebek Hijau. Aku Kapten Bebek Kuning, yang telah menaklukkan bukit dan akan pulang dengan kemenangan. Aku Kapten Bebek Kuning, aku Kapten Bebek Kuning!”
Ia terus bernyanyi dan ia terus menari.
CERPEN ini sudah saya baca berulang kali sejak pertama kali Eka (Sang Penulis) memposting di blog miliknya 2 tahun lalu hingga cerpen ini dimasukkan ke dalam salah satu buku kumpulan cerpen terbarunya “Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi”.Continue reading →