Encouragement: Memberi Dorongan Semangat Dengan Ucapan Positif

KITA semua tahu bahwa lidah (memang) tidak bertulang. Namun ajaibnya, kata- kata yang keluar dari lidah yang tidak bertulang ini sangat luar biasa. Ucapan yang baik dapat memberikan banyak dorongan positif dan semangat, di sisi lain ucapan yang buruk juga dapat menumbuhkan benih kebencian dan permusuhan. Dalam hal ini kita mesti pandai dalam berbicara, pandai disini bukan berarti selalu mencari- cari alasan untuk menghindari kesalahan. Bukan itu. Pandai berbicara disini berarti pandai memilih kata yang baik untuk diucapkan.

Encouragement yang berarti (ucapan) dorongan, desakan, sesuatu yang membesarkan hati sangat mempengaruhi sikap seseorang. Anak- anak yang dididik dengan ucapan- ucapan negatif seringkali akan tumbuh menjadi pribadi minder, penakut dan susah mengekspresikan perasaannya sebab semasa kecil ia selalu dikekang oleh ucapan- ucapan negatif di sekitarnya.

Untuk itulah dalam hal ini encouragement (dorongan semangat) penting bagi kita untuk mempraktikannya di kehidupan sehari- hari. Tidak hanya bagi orangtua yang sedang mendidik anak- anaknya, namun juga bagi para pemuda/pemudi yang selalu berinteraksi kepada teman- temannya, saling memberikan dorongan semangat.

***

Contoh encouragement dalam dunia pendidikan adalah ketika seorang anak murid yang diberi tugas menggambar, terlepas dari baik atau tidak hasil gambar tersebut. Seorang Guru wajib untuk memberikan dorongan semangat dengan ucapan yang positif seperti: “gambarnya sudah bagus, tambahkan warna lain agar lebih menarik” atau bisa juga “gambarnya cukup indah, akan lebih indah jika diberi warna”. Kalimat- kalimat positif seperti ini akan berdampak besar bagi pertumbuhan anak di masa depan.

Jangan pernah mengatakan ‘jangan’. Kalimat larangan dengan kata ‘jangan’ ini ada baiknya kita ubah. Cobalah selalu mengganti kata ‘jangan’ dengan kalimat lain.

Misal:
‘Jangan dekat- dekat api’ menjadi ‘menjauh dari api’,

‘Jangan menangis’ menjadi ‘ayo tersenyum’,

‘Jangan buang sampah sembarangan’ menjadi ‘buanglah sampah pada tempatnya’.

Anda bisa mengubah kalimat- kalimat bernada larangan menjadi kalimat ajakan bernada positif lainnya dengan menghilangkan kata ‘jangan’.

Encouragement memberikan kesadaran kepada kita agar lebih berhati- hati dalam memilih kata dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Sebab seringkali ucapan yang kita anggap sepele adalah ucapan yang memiliki makna dalam dan kerap menyakiti perasaan orang lain. Dengan memahami betapa pentingnya manfaat kalimat positif, maka mulailah untuk selalu memberikan dorongan semangat kepada orang- orang sekitar dengan ucapan yang baik dan membangun, bukanlah ucapan buruk dan saling mematahkan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow

Get every new post on this blog delivered to your Inbox.

Join other followers: